Tiga Tahun Tol Trans-Jawa, Perjalanan Logistik Semarang-Jakarta Hanya 15 Jam

Dirintis sejak 40 tahun silam, Jalan Tol Trans-Jawa dinyatakan resmi terhubung pada 20 Desember 2018.

Membentang sepanjang 1.023 kilometer, infrastruktur konektivitas ini berperan dalam menghubungkan Merak di Provinsi Banten hingga Probolinggo di Provinsi Jawa Timur.

Selama tiga tahun, diperlukan pemanfaatan optimal di Tol Trans-Jawa untuk mengungkit perekonomian.

Keberadaan Tol Trans-Jawa dinilai memberikan banyak manfaat di segala aspek, terutama usaha angkutan logistik.

Menurut Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Jateng-DIY Agus Pratiknyo, waktu tempuh menjadi lebih singkat, meski biaya jalan tol tidaklah murah.

”Maka, kalau dihitung-hitung, ada peningkatan kinerja 25-30 persen,” tutur Agus

Sebelum tol tersambung, perjalanan truk dari Semarang ke Jakarta membutuhkan waktu 36-40 jam atau 1,5 hari, namun saat ini hanya sekitar 15 jam.

Hal ini bermanfaat bagi truk-truk ekspedisi yang membawa paket, terutama layanan ekspres.

Apabila dahulu mengandalkan pesawat yang cenderung lebih mahal, layanan itu kini benar- benar memanfaatkan Tol Trans-Jawa.

Di sisi lain, jumlah angkutan logistik barang dari Jatim yang memanfaatkan Tol Trans-Jawa baru sekitar 30 persen.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur Hengky Pratoko mengungkapkan, mayoritas masih memanfaatkan jalur non-tol Pantai Utara (Pantura).

”Bagi angkutan logistik barang, jalur non-tol tetap menjadi tulang punggung utama," ungkap Hengky.

Ini dikarenakan ada biaya tinggi yang harus dikeluarkan mengingat tarif tol mahal. Sebagai gambaran, biaya dari Surabaya-Semarang sekitar Rp 600.000 dalam satu kali perjalanan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pun mengakui perubahan pola transportasi angkutan logistik yang menggunakan tol masih belum maksimal atau baru 30 persen.

”Kami terus berupaya agar angkutan logistik bisa berpindah ke tol,” katanya.

Peralihan sebagian angkutan logistik menggunakan tol dibutuhkan demi menghemat anggaran negara untuk pemeliharaan jalur non-tol di pantura Jawa.

Menurut Basuki, penghematan anggaran pemeliharaan jalan di Pantura bisa 20 persen atau berkisar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar per tahun.

”Kami juga lebih punya ruang dan waktu untuk menata jalur pantura. Selain itu, manajemen lalu lintas juga lebih mudah, jika ada kemacetan di jalur pantura, orang berpindah ke tol,” pungkasnya.

 

Sumber : https://www.kompas.com/properti/read/2021/12/21/183000221/tiga-tahun-tol-trans-jawa-perjalanan-logistik-semarang-jakarta-15-jam?page=all

Sumber :



Relate Topics

Butuh Bantuan? Hubungi Kami di

021 - 2867 - 4849

Hubungi Kami